TIROID



Ø  Hipotalamus menghasilkan TRH ( Thyrotropin Relasing Hormon ) menyebabkan kelenjar hipofisa mengeluarkan TSH ( Thyroid Stimulating Hormone )
Ø  TSH merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormone tiroid
Ø  Jika jumlah hormon tiroid dalam darah meningkat maka kelenjar hipofisa akan menghasilkan TSH sedikit sedangkan bila kadar hormon tiroid dalam darah menurun  maka kelenjar hipofisa akan mengeluarkan lebih banyak TSH.

            Tiroksin ( T4 ) dan Triiodotironin ( T3 ) merupakan hormone tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Hormon ini mempengaruhi seluruh sel organ tubuh dengan efek berbeda – beda tergantung dari organ dan usia individu.T3 dan T4 yang bersirkulasi dalam darah sebagian besar terikat dengan protein antara lain TBG ( Thyroid Binding Globulin ), pre albumin, albumin dan sebagian kecil dalam bentuk bebas yaitu free T4 dan free T3.
            Hormon tiroid yang bebas merupakan fraksi yang aktif secara metabolik  dan berada dalam keseimbangan yang reversible dengan hormone yang terikat

Thyroid Stimulating Hormonr ( TSH ) merupakan hormone glikoprotein yang disintesa dan disekresikan oleh sel thyrotrope yang terletak di dalam kelenjar anterior hipotalmus yang kemudian meregulasi fungsi endokrin kelenjar tiroid.
Kadar  TSH dipengaruhi oleh kadar  hormone tiroid dalam sirkulasi darah Sekresi TSH dirangsang oleh kadar  T3 dan T4 yang rendah dan oleh hormone TRH ( Thyroid Releasing Hormon ) dan dihambat oleh kenaikan kadar T3 dan T4. Mekanisme umpan balik ini mempertahankan kadar hormone tiroid secara dinamis.
            T4 memberikan efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh. T4  selanjutnya diubah di dalam hati dan organ lainnya menjadi bentuk yang aktif yaitu T3 ( triiodotironin ).Perubahan tersebut menghasilkan sekitar 80%  hormone yang aktif sedangkan 20% sisanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid Perubahan T4 menjadi T3 di dalam hati dan organ lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya kebutuhan tubuh itu sendiri. Dengan cara ini tubuh akan mempertahankan jumlah hormone tiroid yang sesuai dengan kebutuhan agar kecepatan metabolismenya tetap stabil.
Sebagian besarT4 dan T3 terikat pada protein dalam darah dan yang aktif hanyalah yang tidak terikat yaitu fT4 dan fT3.
fT4 kebih sensitive daripada fT3 dan lebih banyak digunakan untuk konfirmasi hipotiroidisme bersama pemeriksaan TSH.
            Kelainan pada kelenjar  tiroid dapat menyebabkan keadaan hipertiroidisme atau hipotiroidisme.

Hipertiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan sejumlah besar hormone tiroid. Hipertiroidisme dapat ditemukan pada penyakit Graves ( goiter difusa toksika ) , gondok noduler toksik  atau hipertirodisme sekunder. Penyakit Graves  disebabkan oleh suatu antibodi yang merangsang tiroid untuk menghasilkan hormone tiroid yang berlebihan
Hipotiroidisme merupakan istilah yang menunjukkan adanya defisiensi hormone tiroid sebagai akibat dari produksi hormone tiroid yang inadekuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang diperlukan untuk semua jaringan.
Produksi  hormone tiroid mungkin normal tetapi bisa timbul hipotiroidisme karena adanya gangguan pada aktivitas reseptor hormone tiroid.
Hipotiroidisme dapat ditemukan pada  tiroiditis Hashimoto, pengobatan terhadap hipertiroidisme ( pemberian Jodium Radioaktif atau pembedahan ) , kekurangan zat Jodium jangka panjang dalam makanan.
Pada tiroiditis Hashimoto, kelenjar tiroid membesar dan beberapa bulan kemudian terjadi hipotiroidisme akibat rusaknya daerah kelenjar yang masih berfungsi
            Test fungsi tiroid bertujuan untuk menentukan status tiroid
Reagensia TSH yang dapat mendeteksi TSH pada kadar yang sangat rendah sangat membantu dalam menentukan status tiroid dan dilanjutkan dengan pemeriksaan fT4 bila didapatkan kadar TSH yang abnormal.
Pemeriksaan T4 digunakan untuk monitoring hasil pengobatan antitiroid pada hipertiroidisme, maintenance dosis tiroid pada hipotiroidisme dan dapat pula digunakan untuk test pendamping konfirmasi hipertiroidisme atau hipotiroidisme sedangkan pemeriksaan T3 digunakan untuk konfirmasi hipotiroidisme dengan kadar T4 normal.
            Hipotiroid neonatal adalah salah satu penyebab retardasi mental yang dapat dihindarkan dengan penentuan diagnosis dini dan pengobatan dengan hormone tiroid. Penyebab utama hipotiroid kongenital  adalah hipotiroid primer.
Hipotiroid neonatal umumnya tidak memberikan gejala – gejala klinis sebelum bayi berumur 6 bulan. Oleh karena itu di negara – negara maju biasa dilakukan pemeriksaan TSH sebagai tes penyaring pada waktu kelahiran
Sampel dapat diambil dari darah tali pusat dengan syarat bahwa tali pusat segera di klem setelah bayi lahir untuk menghindari hasil tinggi palsu karena

 setelah lahir kadar TSH akan  naik dengan cepat dan kembali normal setelah 3 – 5 hari kelahiran..
            Hipotiroid pada bayi dan anak – anak merupakan gangguan kurang atau tidak adanya hormone tiroid yang berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf  serta metabolisme tubuh. Beberapa penyebab dari keadaan ini adalah tidak adanya tiroid, gangguan pembentukan tiroid atau disgenesis hormone tiroid atopic atau tempatnya tidak benar.Dari semua penyebab itu yang paling sering terjadi adalah tidak terbentuknya tiroid yang bersifat congenital ( bawaan sejak lahir )
Bayi baru lahir dengan kongenital hipotiroid  terlihat normal sampai usia 3 bulan atau memiliki gejala klinis yang ringan seperti : susah makan, lesu, jaundice ( kulit kuning ), pembesaran lidah, tangisan parau, perut membesar dengan hernia umbilicus, wajah membengkak

Kongenital hipotiroidisme merupakan penyakit berbahaya yang terjadi pada 1 dari 3000 – 4000 bayi. Jika tidak di deteksi setelah 2 – 6 hari setelah bayi dilahirkan, maka dapat mengakibatkan kerusakan otak yang permanen atau retardasi mental. Oleh karena itu neonatal TSH sebagai skrining awal pada bayi yang baru lahir sangatlah penting, sebagai langkah pencegahan dini untuk menghindari resiko kecacatan yang permanent pada bayi yang akan diderita seumur hidupnya.
Skrining awal serta treatment tiroid yang dilakukan sejak usia 2 minggu dapat memperbaiki kognitif bayi. Tratment ini memerlukan pengawasan secara teratur dengan pengecekan melaui kadar total hormone tiroksi ( T4 ) pada 3 tahun pertama. Dengan treatment sejak awal dan pendeteksian dini, bayi dengan kongenital hipotiroidisme memiliki peluang yang lebih besar untuk dapat diperbaiki intelegensianya.      


Share |

0 Response to "TIROID"